Makharijul Huruf (Tempat
Keluarnya Huruf)
Bab Makhorijul huruf
adalah salah satu bab yang sangat penting dalam ilmu tajwid.
Makhroj (المخرج) atau Makharij (مخارج) secara
bahasa adalah: “Tempat keluar” (محل خروج)
Dan secara istilah adalah :
محل خروج الحرف وتمييزه من غيره
“Tempat keluarnya huruf
dan pembeda antara satu huruf dengan huruf yang lainnya.”
Al-Huruf (الحروف), Kata ini adalah jama’ dari al-harfu (الحرف) yang berarti huruf.Jadi menurut bahasa yang
dimaksud dengan makharijul huruf itu ialah tempat-tempat keluarnya huruf.
Sedangkan menurut istilah dalam ilmu tajwid, yang dimaksud dengan makharijul
huruf yaitu tempat-tempat atau letak keluarnya huruf-huruf hijaiyah ketika
membunyikannya.Sebagai seorang muslim, mempelajari ilmu tentang makharijul
huruf ini sangatlah penting. Dengan mempelajari ilmu ini, akan dapat
membunyikan huruf-huruf Arab dengan tepat sesuai dengan tempat keluarnya
(makhraj-nya), sehingga dapat membaca al-Quran dengan fasih dan benar. Hal ini
karena al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab.Tempat bunyi suatu huruf itu
keluar, dapat kita ketahui dengan cara mematikan atau mensukunkan huruf
tersebut yang sebelumnya didahului dengan huruf hidup.Contoh : untuk
mengetahuimakhraj “kaf (ك)”, maka huruf “kaf”
tersebut disukun / dimatikan dengan didahului huruf hidup.
Tempat-tempat keluarnya
huruf ini dibagi secara umum dan secara khusus.
Tempat-tempat keluarnya huruf
secara umum ada 5 :
Rongga
mulut - Al-Jauf (الجوف)
Tenggorokan/Kerongkongan - Al-Halqu (الحلق)
Lidah -
Al-Lisan (اللسان)
Dua bibir
- Asy-Syafatain (الشفتين)
Rongga
hidung - Al-Khaisyum (الخيشوم)
Tempat-tempat keluarnya
huruf hijaiyah (29) itu memang banyak yang berpendapat, namun dari sekian
pendapat yang paling banyak diikuti oleh ulama qurro’ dan ahlul ada’ adalah
pendapat Syekh Kholil bin Ahmad an-Nahwiy (Guru Imam Sibaweh). Adapun menurut
beliau Makhorijul Huruf Hujaiyah itu ada 17 tempat, diantaranya :
A. Al-Jauf (الجوف), Rongga mulut
Yaitu tempat keluarnya
huruf hijaiyah yang terletak pada rongga mulut dan rongga tenggorokan. Bunyi
huruf yang keluar dari rongga mulut dan rongga tenggorokan ada tiga macam,
yaitu ; alif ( ا ), wawu mati ( وْ ) dan ya’ mati ( يْ ) dengan
penjelasan sebagai berikut :
Alif dan
sebelumnya ada huruf yang difathah Contoh : مَالَا غَوَى
Wawu mati
dan sebelumnya ada huruf yang didhommah Contoh :قُوْلُوْا
Ya’ mati
dan sebelumnya ada huruf yang dikasrah Contoh : حَامِدِيْنَ
B. Al-Halqu (الحلق),
Tenggorokan/Kerongkongan
Yaitu tempat keluar bunyi huruf hijaiyah yang terletak pada kerongkongan / tenggorokan. Dan berdasarkan perbedaan teknis pelafalannya, huruf-huruf halqiyah (huruf-huruf yang keluar dari tenggorokan) dibagi menjadi tiga bagian yaitu ;
Aqshal
halqiy (pangkal tenggorokan), yaitu huruf hamzah ( ء )dan ha’ ( ه )
Wasthul
halqiy (pertengahan tenggorokan), yaitu huruf ha’ ( ح ) dan
’ain ( ع )
Adnal
halqiy (ujung tenggorokan), yaitu huruf ghoin ( غ ) dan
kho’ ( خ )
C. Al-Lisan (اللسان), lidah
Bunyi huruf hijaiyah dengan tempat keluarnya dari lidah ada 18 huruf, yaitu : Berdasarkan delapan belas huruf itu dapat dikelompokkan menjadi 10 makhraj, yaitu sebagai berikut :
1. Pangkal lidah dan
langit-langit mulut bagian belakang, yaitu huruf Qof (ق). Maksudnya bunyi hurufqof ini keluar dari pangkal lidah
dekat dengan kerongkongan yang dihimpitkan ke langit-langit mulut bagian
belakang.
2. Pangkal lidah bagian
tengah dan langit-langit mulut bagian tengah, yaitu huruf Kaf (ك). Maksudnya bunyi huruf kaf ini keluar dari pangkal
lidah di depan makhraj huruf qof, yang dihimpitkan ke langit-langit bagian
mulut bagian tengah.
“Dua huruf
tersebut ( ق ) dan ( ك ), lazimnya disebut
huruf LAHAWIYAH ( لهويّة ), artinya huruf-huruf
sebangsa anak mulut atau sebangsa telak lidah.”
3. Tengah-tengah lidah,
yaitu huruf Jim ( ج ), Syin ( ش ) dan Ya’ ( ي ). Maksudnya bunyi
huruf-huruf tersebut keluar dari tengah-tengah lidah tepat, serta menepati
langit-langit mulut yang tepat di atasnya.
“Tiga huruf ini lazimnya
disebut huruf SYAJARIYAH ( شجريّة ), artinya
huruf-huruf sebangsa tengah lidah.”
4. Pangkat tepi lidah,
yaitu huruf Dlod ( ض ). Maksudnya bunyi huruf Dlod ( ض ) keluar dari tepi lidah (boleh tepi lidah kanan
atau kiri) hingga sambung dengan makhrojnya huruf lam, serta menepati graham.
“Huruf Dlod ( ض ) ini lazimnya disebut huruf JAMBIYAH (حنبيّة), artinya huruf sebangsa tepi lidah.”
5. Ujung tepi lidah,
yaitu huruf Lam (ل).
Maksudnya bunyi huruf
Lam (ل) keluar dari tepi lidah (sebelah kiri/kanan) hingga
penghabisan ujung lidah, serta menepati dengan langit-langit mulut atas.
6. Ujung lidah, yaitu
huruf Nun (ن).
Maksudnya bunyi huruf
Nun (ن) keluar dari ujung lidah (setelah makhrojnya Lam
(ل), lebih masuk sedikit ke dasar lidah dari pada Lam (ل)), serta menepati dengan langit-langit mulut atas.
7. Ujung lidah tepat,
yaitu huruf Ro’ (ر).
Maksudnya bunyi huruf
Ro’ (ر) keluar dari ujung lidah tepat (setelah makhrojnya
Nun dan lebih masuk ke dasar lidah dari pda Nun), serta menepati dengan
langit-langit mulut atas.
“Tiga huruf tersebut di
atas (Lam, Nun dan Ro’), lazimnya disebut huruf DZALQIYAH (ذلقية), artinya huruf-huruf sebangsa ujung lidah.”
8. Kulit gusi atas,
yaitu Dal (د), Ta’ (ت) dan Tho’ (ط).
Maksudnya bunyi
huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepat i dengan pangkal
dua gigi seri yang atas.
“Tiga huruf tersebut
lazimnya disebut NATH’IYAH (نطغية), artinya
huruf-huruf sebangsa kulit gusi atas.“
9. Runcing lidah, yaitu
huruf Shod (ص), Sin (س) dan Za’ (ز).
Maksudnya bunyi
huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepati ujung dua gigi
seri yang bawah.
“Tiga huruf tersebut
lazimnya disebut huruf ASALIYAH (أسلية), artinya
huruf-huruf sebangsa runcing lidah.”
10. Gusi, yaitu huruf
Dho’ (ظ), Tsa’ (ث) dan Dzal (ذ).
Maksudnya huruf-huruf
tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepati dengan ujung dua gigi seri
yang atas.
“Tiga huruf ini lazimnya
disebut huruf LITSAWIYAH (لثوية), artinyahuruf
sebangsa gusi.”
D. Al-Syafatain (الشفتين), dua bibir
Yaitu tempat keluarnya
huruf hijaiyah yang terletak pada kedua bibir.Yang termasuk huruf-huruf
syafatain ialah wawu (و), fa’ (ف), mim (م) dan ba’ (ب) dengan
perincian sebagai berikut :
1. Fa’ (ف) keluar dari dalamnya bibir yang bawah, serta
menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas.
2. Wawu, Ba, Mim (و , ب , م) keluar dari antara dua bibir (antara bibir
atas dan bawah). Hanya saja untukWawu bibir membuka, sedangkan untuk Ba dan Mim
bibir membungkam.
“Empat huruf tersebut di
atas lazimnya disebut huruf SYAFAWIYAH, artinya huruf-huruf sebangsa bibir.”
E. Al-Khaisyum (الخيشوم), pangkal hidung
Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada janur hidung. Dan jika kita menutup hidung ketika membunyikan huruf tersebut, maka tidak dapat terdengar. Adapun huruf-hurufnya yaitu huruf-huruf ghunnah mim dan nun dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Nun bertasydid (نّ)
2. Mim bertasydid (مّ)
3. Nun sukun yang dibaca
idghom bigunnah, iqlab dan ikhfa’ haqiqiy
4. Mim sukun yang
bertemu dengan mim (م) atau ba (ب)
Atau secara singkatnya,
ke 17 macam tersebut dapat dilihat seperti dibawah ini untuk lebih ringkasnya:
Rongga
mulut (huruf mad yang tiga : ا،و،ي)
Pangkal
tenggorokan (ء،ه)
Tengah
tenggorokan (ع،ح)
Ujung
tenggorokan (غ،خ)
Pangkal
lidah paling belakang (ق)
Pangkal
lidah sedikit ke depan (ك)
Tengah
lidah dengan langit-langit (ج،ش،ي)
Sisi lidah
bertemu geraham atas (ض)
Dibawah
sisi lidah setelah dhad (ل)
Ujung
lidah setelah lam (ن)
Ujung
lidah setelah nun (ر)
Ujung
lidah bertemu gusi atas (ط،د،ت)
Ujung
lidah bertemu ujung gigi depan yang atas (ظ،ذ،ث)
Ujung
lidah diantara gigi atas dan gigi bawah (lebih dekat ke bawah) (ص،س،ز)
Bibir
bawah bagian dalam bertemu ujung gigi atas (ف)
Dua
bibir (و،ب،م)
Rongga
hidung (ghunnah/ dengung)
syaikh aiman suwaid tahsin
Maraji'
MATERI ILMU TAJWID
khos untuk TPQ
TANDA-TANDA WAQAF DAN WASHAL
Waqaf artinya: sebaiknya berhenti.
م ( وقف لا زم
) : harus berhenti
( معا نقه )
: berhenti di salah satu
titik
ط ( وقف مطلق )
: sebaiknya berhenti
قلى ( الوقف اولى ) : sebaiknya berhenti
قف ( الوقف
) : sebaiknya berhenti
ج ( وقف جا ئز )
: boleh berhenti, juga
boleh terus
Washol artinya: sebaiknya terus.
لا ( الوقف
ممنوع ) : sebaiknya terus
صلى ( الوصل اولى
) : sebaiknya terus
ز (
مجوز الوقف ) : sebaiknya terus
ص ( مر خص الوقف
) : sebaiknya
terus
ق ( قيل هو
وقف ) : sebaiknya terus
GHUNNAH
Ghunnah artinya mendengung. Hal ini berarti
bahwa setiap ada huruf Nun atau Mim yang bertasydid maka hukum bacaannya
dinamakan Ghunnah.
Contoh:
اِ نَّ
ثُمَّ اِ
نَّمَا فَلَمَّا
HUKUM NUN SUKUN/TANWIN
Perbedaan Nun sukun atau Tanwin adalah sama
dalam lafadz tetapi lain dalam tulisan. Adapun hukum Nun sukun atau Tanwin
dibagi menjadi 6 macam, antara lain:
- Idghom Bighunnah
Idghom : memasukkan
Bighunnah : dengan mendengung
Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin
bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 4 huruf, antara
lain:ي ن م و atau biasa di singkat dengan bunyi يَنْمُوْ
Contoh:
مَنْ يَقُوْ لُ ( نْ- ي
) فَلَنْ نَِّزيْدَ
كُمْ ( نْ- ن )
فَتْحًا مُبِيْنًا ( _ً –
م) مِنْ
وَّرَائِهِمْ ( نْ- و )
- Idghom Bilaghunnah
Idghom
: memasukkan
Bilaghunnah : dengan tanpa mendengung
Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin
bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 2 huruf, antara lain:
ل dan ر
Contoh:
مِنْ لَدُ نْكَ ( نْ- ل
)
غَفُوْرٌرَحِيْمٌ ( _ٌ – ر)
- Idzhar
Idzhar berarti: jelas atau terang
Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin
bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 6 huruf, antara lain:
ﻫ أ ح خ ع غ
Contoh:
كُفُوًا اَحَدٌ ( _ً –
ا)
مِنْ حَيْثُ ( نْ – ح
) مَنْ خَفَّتْ ( نْ
– خ )
خُلُقٍ عَظِيْمٍ ( ٍ – ع
) قَوْ مًا غَيْرَ كُمْ (
_ً -غ) لَكُمُ اْلاَ نْهَا َر ( نْ – ﻫ
)
- Iqlab
Iqlab berarti:
Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin
bertemu dengan satu huruf dari huruf hijaiyyah yaitu: ب
Contoh:
مَنْ بَخِلَ ( نْ – ب
)
عَوَا نٌ بَيْنَ ( _ٌ – ب)
- Ikhfa’
Ikhfa’ berarti: samar-samar
Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin
bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 15 huruf, antara lain:
ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك
Contoh:
مِنْ تَحْتِهَا ( نْ – ت
) مَاءً
ثَجَا جًا ( _ً – ث)
اَنْجَيْنَا كُمْ ( نْ – ج )
قِنْوَانٌ دَانِيَةٍ ( _ٌ –
د) مَنْ
ذَالَّذِ يْ ( نْ –
ذ)
يَوْمَئِذٍ زُرْقًا ( ٍ – ز )
اِنَّ اْلاِ نْسَا نَ ( نْ – س
) عَذَا بٌ شَدِ يْدٌ ( _ٌ –
ش) قَوْ مًا صَا لِحِيْنَ ( _ً – ص)
مُسْفِرَ ةٌ ضَا حِكَةٌ ( _ٌ –
ض) وَمَا يَنْطِقُ ( نْ –
ط) عَنْ
ظُهُوْرِهِمْ ( نْ – ظ)
عُمْيٌ فَهُمْ ( _ٌ –
ف)
رِزْقًا قَا لُوْا ( _ً –
ق) مَنْ كَا نَ يَرْجُوْا
( نْ – ك)
HUKUM MIM SUKUN
Hukum Mim sukun dibagi menjadi 3 macam, antara
lain:
- Idghom Mitsli (Idghom Mimi)
Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan
Mim
Contoh:
كُنْتُمْ مُسْلِمِيْنَ ( مْ – م )
- Ikhfa’ Syafawi
Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan
Ba’
Contoh:
تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ ( مْ – ب )
- Idzhar Syafawi
Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan
salah satu huruf hijaiyyah selain Mim dan Ba’
Contoh:
هُمْ نَا ئِمُوْنَ ( مْ – ن
)
اَمْ لَمْ تُنْدِ رْ هُمْ ( مْ – ت )
الخ ……..
HUKUM IDGHOM
Hukum Idghom dibagi menjadi 3 macam, antara
lain:
- Idghom Mutamatsilain
Artinya: jika ada huruf yang sama, yang
pertama sukun dan yang kedua hidup.
Contoh:
اِضْرِ بْ بِعَصَا كَ ( بْ – بِ )
- Idghom Mutajanisain
Dinamakan Idghom Mutajanisain jika TA sukun
bertemu THA, THA sukun bertemu TA, TA sukun bertemu DAL, DAL sukun bertemu TA,
LAM sukun bertemu RA, DZAL sukun bertemu ZHA.
Contoh:
(تْ- ط ) قَالَتْ طَا ئِفَة
ٌ ( طْ- ت ) لَئِنْ
بَسَطْتَ (
تْ- د ) اَثْقَلَتْ دَ عَوَا
( دْ- ت ) قَدْ
تَبَيَّنَ
( لْ- ر ) قُلْ رَبِّ
( ذْ- ظ ) اِذْ ظَلَمُوْا
- Idghom Mutaqorribain
Dinamakan Idghom Mutaqorribain jika TSA sukun
bertemu DZAL, QAF sukun bertemu KAF, BA sukun bertemu MIM.
Contoh:
( ثْ- ذ ) يَلْهَثْ ذ
لِكَ (
قْ- ك ) اَلَمْ
نَخْلُقْكُمْ
( بْ- م ) يبُنَيَّ ارْ كَبْ مَعَنَا
QALQALAH
Qalqalah artinya memantul. Huruf Qalqalah ada
lima, antara lain:
ق ط ب ج د biasa disingkat dengan bunyi
قَطْبُ جَدٍّ
Contoh:
ق- يَقْرَ
أُ ط-
يَطْهَرُ ب-
يَبْخَلُ ج-
يَجْعَلُ د- يَدْ
خُلُ
Qalqalah dibagi dua:
- Qalqalah Sughra
Adalah: huruf Qalqalah yang matinya asli,
sebagaimana contoh diatas.
- Qalqalah Kubra
Adalah: huruf Qalqalah yang matinya disebabkan
waqaf.
Contoh:
خَلَقَ dibaca
خَلَقْ
اَحَدٌ dibaca اَحَدْ
LAFADZ ALLAH
Hukum lafadz Allah dibagi dua, yaitu:
- Dibaca tafkhim, jika lafadz Allah didahului harakat fathah atau dhummah.
Contoh:
وَاللهُ
نَصْرُ اللهِ
- Dibaca tarqiq, jika lafadz Allah didahului harakat kasroh.
Contoh:
بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمنِ ا لرَّ حِيْمِ
HURUF SYAMSIYAH DAN QAMARIYAH
Huruf Syamsiyah dan huruf Qamariyah jumlahnya
sama yaitu masing-masing ada 14 huruf.
- Huruf Syamsiyah: jika ada ال bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 14, antara lain:
ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن
Contoh:
وَالتِّيْنِ
اَلدُّ نْيَا
وَالشَّمْسِ
النِّعْمَةِ
الخ……
- Huruf Qamariyah: jika ada ال bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 14, antara lain:
ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ﻫ ء ي
Contoh:
اَلْجُمُعَةُ
اَلْخَيْرُ
اَلْفِيْلُ
اَلْكَبِيْرُ
الخ……
IDZHAR WAJIB
Dinamakan Idzhar Wajib, jika ada Nun sukun
atau Tanwin bertemu huruf YA atau WAWU dalam satu kalimat. Cara membacanya:
terang atau jelas. Namun, didalam Al-Qur’an bacaan Idzhar Wajib ini hanya ada
4, yaitu:
اَلدُّ
نْيَا
بُنْيَانٌ
صِنْوَانٌ
قِنْوَانٌ
HUKUM RA’
Hukum Ro’ ada dua:
- Ro’ yang dibaca Tafkhim
Ciri-ciri:
- Ro’ fathah, Ro’ fathah tanwin.
- Ro’ dhummah, Ro’ dhummah tanwin.
- Ro’ sukun didahului fathah atau dhummah.
- Ro’ sukun didahului kasrah ada hamzah washal.
- Ro’ sukun didahului kasrah bertemu huruf isti’la’.
Contoh:
a) رَ-
رًا
رَبَّنَا
خَيْرًا
b) رُ-
رٌ
رُوَيْدًا
كَبِيْرٌ
c) _َ _ُ
_ْ اَرْ
سَلَ
قُرْ ا نٌ
d) _ِ ا
رْ اَ مِرْ تَا
بُوْا اِ رْ جِعُوْ ا
e) _ِ رْ – خ ص ض
ط ظ غ ق مِرْ صَا دٌ
قِرْ طَا سٌ
- Ro’ yang dibaca Tarqiq
Ciri-ciri:
a) Ro’ kasrah,
Ro’ kasrah tanwin.
b) Ro’ sukun
didahului kasrah.
c) Ro’ hidup
didahului Ya’ dibaca waqaf.
Contoh:
a) رِ-
رٍ
رِجْسٌ خُسْرٍ
b) _ِ
رْ فِرْ عَوْ
نَ فَكَبِّرْ
c) _َِ ي
ُِ ر ٌٍ خَيْرٌ
بَصِيْرٍ
HUKUM MAD
Hukum Mad dibagi dua:
- Mad Thabii
Yang dinamakan dengan mad Thabi’i, adalah:
jika fathah diikuti ALIF, kasrah diikuti YA, dhummah diikuti WAWU. Panjang
bacaannya: satu alif (dua harakat)
Contoh:
دَا – دِيْ – دُوْ
نُوْ حِيْهَا
- Mad Far’i
Mad Far’i dibagi menjadi 13, antara lain:
- Mad wajib muttashil
ialah: Mad Thabii bertemu hamzah dalam satu
kalimat. panjang bacaannya: 2,5 alif (5 harakat).
Contoh:
جَاءَ
لِقَاءَ
نَا
نِدَاءً
- Mad jaiz munfashil
ialah: Mad Thabii bertemu hamzah
(bentuknya huruf alif) di lain kalimat. Panjang bacaannya: 2,5 alif (5
harakat).
Contoh:
اِنَّا
اَعْطَيْنَا
اِنَّا اَ نْزَلْنَا
- Mad ‘aridh lissukun
ialah: Mad Thabii bertemu huruf hidup
dibaca waqaf. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).
Contoh:
اَبُوْكَ =
اَبُوْكْ
عِقَا بِ = عِقَا بْ
- Mad ‘iwadh
ialah: jika ada fathah tanwin yang
dibaca waqaf, selain TA’ marbuthah. Panjang bacaannya: 1 alif (2 harakat).
Contoh:
عَلِيْمًا =
عَلِيْمَا
- Mad shilah
ialah: setiap dhomir HU dan HI apabila
didahului huruf hidup. Mad shilah dibagi dua, yaitu: Mad shilah qashirah dan
Mad shilah thawilah. Yang dinamakan Mad shilah thawilah, adalah Mad shilah
qashirah bertemu huruf hamzah (bentuknya alif).
Panjang bacaan Mad shilah qashirah: 1 alif (2
harakat).
Contoh:
لَه‘- بِه
Panjang bacaan Mad shilah thawilah: 2,5 alif
(5 harakat).
Contoh:
اَنَّ مَا لَه اَخْلَدَه
- Mad badal
ialah: setiap Aa, Ii, Uu yang
dibaca panjang. Panjang bacaannya: 1 alif (2 harakat).
Contoh:
امَنُوْا
اِيْتُوْ
نِيْ
اُوْ تِيَ
- Mad tamkin
ialah: YA kasrah bertasydid bertemu YA
sukun. Panjang bacaannya: 1 alif (2 harakat).
Contoh:
اُمِّيِّيْنَ
حُيِّيْتُمْ
نَبِيِّنَ
- Mad lin
ialah: fathah diikuti WAWU atau YA sukun
bertemu huruf hidup dibaca waqaf. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).
Contoh:
خَوْ فٌ =
خَوْفْ
اِلَيْهِ = اِلَيْهْ
- Mad lazim mutsaqqal kalimi
ialah: Mad Thabii bertemu tasydid. Panjang
bacaannya: 3 alif (6 harakat).
Contoh:
وَ لاَ الضَا لِّيْنَ
- Mad lazim mukhaffaf kalimi
ialah: Mad badal bertemu sukun. Panjang
bacaannya: 3 alif (6 harakat).
Contoh:
ا لاْنَ
- Mad lazim musyabba’ harfi
ialah: huruf hijaiyyah yang dibaca
panjangnya 3 alif (6 harakat). Jumlah hurufnya ada 8, yaitu:
ن ق ص ع س ل ك م
Contoh:
ن
ق ص ا لمّ ا لمّص
- Mad lazim mukhaffaf harfi
ialah: huruf hijaiyyah yang dibaca
panjangnya 1 alif (2 harakat). Jumlah hurufnya ada 5, yaitu:
ح ي ط ﻫ ر
Contoh:
طه
يس
عسق
كهيعص ا لمّر
- Mad farq
ialah: Mad badal bertemu tasydid. Panjang
bacaannya: 3 alif (6 harakat)
No comments:
Post a Comment