STRATEGI LAYOUT
Disusun oleh:
Wahyudi 140410162
Nidea Ulva Lisa 140410054
Nur Aini 140410054
Donny A. Putra 140410163
Nurmaaty 140410058
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS,
JURUSAN MANAJEMEN
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak
nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji
hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ”Strategi Layout”.
Dalam penyusunannya, penulis
memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mengaspirasi
pembuatan makalah ini.
Meskipun penulis berharap isi dari
makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Setiap
perusahaan, baik yang besar maupun kecil, yangg bergerak dibidang jasa maupun
manufaktur, masalah akan selalu timbul dalam berbagai bentuk, baik internal
maupun eksternal. Untuk dapat bertahan hidup sebuah perusahaan harus memiliki
strategi untuk mencegah masalah-masalah itu timbul, demi tercapainya efisiensi
dan memaksimalkan kinerja operasional perusahaan tersebut.
Dari begitu banyaknya masalah yang dihadapi, perusahaan
memang selalu dihadapkan pada masalah layout atau tata letak baik itu pada
tataletak perusahaan itu berdiri, pabrik, dan,
departemen-departemen yang mampu menambah efisiensi perusahaan baik dari
segi biaya operasional maupun variabel keefektifan pemasaran. Dengan strategi
layout yang baik, diharapkan perusahaan mampu meminimalkan aliran dana material
atau rantai produksi demi menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Setelah startegi disusun dan produksi berjalan dengan
baik, perusahaan perlu mempertahankannya, karena mempertahankan perusahaan
lebih sulit dibanding mendirikannya. Untuk itulah strategi layout diperlukan
agar kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan sehingga perusahaan
menjadi solid dan dapat menjaga nilai dari produk maupun jasanya.
B. Rumusan
Masalah
a.
Apa pengertian layout ?
b.
Apakah tujuan dibentuknya strategi
layout ?
c.
Apa saja yang mempengaruhi startegi
layout ?
d.
Apa saja manfaat startegi layout
C. Metode
Penelitian
Metode
yang kami gunakan dalm menyusun makalah ini adalah metode tidak langsung,
dimana kami mencari bahan via internet maupun buku “MANAJEMEN OPERASI Roger G.
Schroeder” Jilid 1 dan 2.
D. Tujuan
penulisan
a. Pembaca
dapat memahami apa itu tata letak atau layout.
b. Pembaca
dapat memahami tujuan startegi layout.
c. Pembaca
dapat memahami manfaat strategi layout.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Defenisi Layout (tata letak)
Tata letak (layout) adalah susunan
letak fasilitas operasional perusahaan, baik yang ada didalam bangunan maupun
yang ada diluar. Layout yang tepat menunjukkan ciri ciri adanya penyesuaian
tata letak fasilitas operasional terhadap jenis produk dan proses konversi.
Pengaruh layout yang tepat bagi perusahaan addalah peningkatan produktifitas
perusahaan. Perihal tersebut disebabkan arus barang yang akan diproses, dan
selanjutnya masuk kedalam pemrosesan sampai menjadi produk akhir dapat berjalan
dengan lancer. Aspek lain, karyawan yang langsung terlibat didalam pemrosesan
dapat bergerak leluasa tanpa takut akan kemungkinan akan terjadi kecelakaan,
sehingga mereka bekerja dengan tenang dan aman.
Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Perencanaan tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisiesn dan efektif sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis.
Karena alasan tersebut diatas, maka diperlukan perencanaan layout yang seksama. Pentingnya perencanaan layout disebabkan beberapa hal, yaitu sbb;
Untuk manufaktur:
a. Terjadinya perubahan desain produk secara terus menerus untuk membuat produk baru.
b. Kemungkinan penggantian fasilitas yang harus selalu baru (up to date)
c. Setiap perubahan fasilitas akan menciptakan perubahan kondisi kinerja yang tidak selalu menciptakan kepuasan atau kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam proses konversi.
d. Perpindahan lokasi pemasaran (market changes), dan untuk alasan penghematan dan pengiriman atau pelayanan yang cepat dan baik.
Untuk usaha jasa
a. Karena tuntutan pelayanan yang prima dari pelanggan, sehingga harus disesuaikan didalam usaha memenuhi kepusasan pelanggan.
b. Perubahan layout dapat ,enciptakan persepsi pelanggan bahwa perusahaan memperhatikan pelanggannya, atau merupakan gambaran bonafiditas perusahaan.
c. Tuntutan pelanggan menginginkan layanan paling cepat dengan mutu yang tinggi, sehingga layout harus mendukung system layanan tersebut.
d. Perilaku pelanggan yang terus berubah harus diikuti perusahaan dengan melakukan perubahan layout secara berkelanjutan.
B.
Tujuan Perencanaan Tata Letak
Tujuan
perencanaan layout/ tata letak yang baik yaitu :
a. Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik.
b. Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja.
c. Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancar.
d. Meminimumkan hambatan pada kesehatan.
e. Meminimumkan usaha membawa bahan.
C. Keputusan strategi layout
Untuk memutuskan strategi layout perlu diperhatikan desain layout, yang diikuti usaha;
a. Pemanfaatan secara maksimal ruangan atau tempat, mesin mesin dan peralatan, serta pekerja.
b. Pengembangan arus informasi, bahan baku, dan sumber tenaga kerja.
c. Menjaga perubahan moral pekerja, menjaga kondisi kerja yang kondusif,
d. Mengantisipasi perubahan interaksi dari pelanggan.
e. Fleksibel (bagaimana layout yang ada sekarang harus siap untuk berubah).
D. Jenis-jenis Operasional
System operasional baik untuk manufaktur ataupun usaha jasa dspst dikelompokkan menjadi tiga jenis dasar operasional berdasarkan tingkat standardisasi produk dan jumlah output.
a. Operasional berkesinambungan (Continously)
Merupakan operasional konversi yang ditandai dengan jumlah produk yang sangat besar, mesin dan fasilitas peralatan yang digunakan memiliki kekhususan, menggunakan pada modal, secara umum arus produk tidak terganggu, serta perubahan skedul produks tidak banyak, campuran produk tidak banyak disertai standardisasi yang dibuat berdasarkan persediaan.
b. Operasional terputus putus (Intermittent)
Operasional konversi intermittent dengan ciri ciri, bahwa jumlah produk tidak banyak, mesin dan fasilitas peralatan bersifat umum, penggunaan padat karya, disertai arus produk yang terputus putus, skedul sering berubah ubah, produk banyak campurannya, dan dibuat berdasarkan pesanan.
c. Operasional jasa (service Operation)
Usaha jasa pada umumnya menggunakan padat karya, dengan demikian operasional usaha jasa lebih tergolong kepada operasional intermitten.
E. Faktor-faktor Lokasi Fasilitas
Faktor-faktor kuantitatif |
Faktor-faktor kualitatif |
Biaya buruh |
Stabilitas politik |
Biaya bahan |
Iklim ekonomi |
Biaya overhead |
Peraturan pemerintah |
Biaya pengirimaan |
Hukum-hukum lokal |
Biaya menyimpan sediaan |
Pervedaan budaya |
Nilai mata uang asing |
Bahasa |
F. Tipe Layout
Tipe dasar layout adalah tempat atau bentuk dari mekanisme suatu perusahaan; apakah bengkel, apakah pabrik, maupun usaha perbankan. Semuanya tergantung dari mesin dan peralatan yang digunakan untuk proses konversi dan merupakan susunan suatu ruang dari sumber sumber fisik untuk menghasilkan suatu produk.
a. Layout yang berorientasi proses (Process Oriented Layout)
Digunakan jika arus kegiatan konversi untuk semua produk yang dihasilkan tidak terstandarisasi, seperti halnya dengan ditemukan di pabrik yang menggunakan proses intermitten. Arus kegiatan yang tidak terstandardisasi bisa juga tejadi karena proses konversi menghasilkan produk yang bermacam macam, atau jika suatu produk dasar dapat dikembangkan menjadi macam macam produk akhir.
Dalam layout ini mesin-mesin dan peralatan-peralatan yang memiliki kesamaan fungsi dikelompokkan dan ditempatkan dalam satu tempat atau ruang tertentu. layout semacam ini biasanya dipergunakan untuk perusahaan-perusahaan yang berproduksi dalam rangka memenuhi pesanan dimana terdapat banyak pesanan yang berbeda baik dalam bentuk, kualitas, maupun jumlahnya.
Kelebihan dari tata letak proses :
a) Memungkinkan utilisasi mesin yang tinggi.
b) Memungkinan penggunaan mesin-mesin yang multi guna sehingga dapat dengan cepat mengikuti perubahan jenis produksi.
c) Memperkecil terhentinya produksi yang diakibatkan oleh kerusakan mesin.
d) Sangat fleksibel dalam mengalokasikan personil dan peralatan.
e) Investasi yang rendah karena dapat mengurangi duplikasi Peralatan.
f) Memungkinkan spesialisasi supervisi.
Tata letak proses juga memiliki kelemahan, yaitu :
a) Meningkatnya kebutuhan material handling karena aliran proses yang beragam serta tidak dapat digunakannya ban berjalan.
b) Pegawasan produksi yang lebih sulit.
c) Meningkatnya persediaan barang dalam proses.
d) Total waktu produksi per unit yang lebih lama.
e) Memerlukan skill yang lebih tinggi.
f) Pekerjaan routing, penjadwalan dan acounting biaya yang lebih sulit, karena setiap ada order baru harus dilakukan perencanaan / perhitungan kembali.
b. Layout berorientasi produk (product oriented layout)
Digunakan jika sebuah produk terstandarisasi proses produksinya, pada umumnya produk dihasilkan dalam jumlah yang besar, dan merupakan ciri proses yang kontinu. Tiap produk memerlukan urutan operasional yang sama dari awal sampai akhir. Dalam layout produk, pusat pusat kegiatan, mesin mesin dan peralatan disusun membentuk suatu garis (onlines) untuk mempersiapkan urutan operasional yang akan menghasilkan produk.
Tata letak berdasarkan produk, sering dikenal dengan product layout atau production line layout, adalah metode pengaturan dan penempatan stasiun kerja berdasarkan urutan operasi dari sebuah produk. Sistem ini dirancang untuk memproduksi produk-produk dengan variasi yang rendah dan volume yang tinggi (mass production). Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan produktifitas tinggi dengan ongkos yang rendah.
Di dalam layout jenis ini mesin-mesin dan perlengkapan pabrik disusun berdasarkan urutan opersi proses produksi yang diperlukan untuk membuat suatu produk.
Keuntungan tata letak produk ini yaitu:
a) Aliran pemindahan material berlangsung lancar, sederhana, logis, dan OMH-nya rendah.
b) Work-in-process jarang terjadi karena lintasan produksi sudah diseimbangkan.
c) Total waktu yang digunakan untuk produksi relatif singkat.
d) Kemudahan dalam perencanaan dan pengendalian proses produksi.
e) Memudahkan pekerjaan, sehingga memungkinkan operator yang belum ahli untuk mempelajari dan memahami pekerjaan dengan cepat.
Keterbatasan dari tata letak produk yaitu:
a) Stasiun kerja yang paling lambat akan menjadi hambatan (bottleneck) bagi aliran produksi.
b) Adanya investasi dalam jumlah besar untuk pengadaan mesin, baik dari segi jumlah maupun akibat spesialisasi fungsi yang harus dimilikinya.
c) Kelelahan operator: operator mudah menjadi bosan disebabkan pengulangan tanpa henti dari pekerjaan yang sama.
d) Ketergantungan dari seluruh proses terhadap setiap part: kerusakan pada suatu mesin atau kekurangan operator untuk mengendalikan stasiun kerja bias menghentikan keseluruhan hasil produksi pada satu line produk.
c. Layout tetap (fixed position Layout)
Layout tetap diperlukan jika alasan ukuran, bentuk dan ciri ciri lainnya yang pemindahan produknya tidak mungkin dikerjakan. Dalam layout tetap, produknya tinggal tetap disuatu tempat, sehingga a;at alat dan perlengkapan, serta para pekerja yang terampil yang dibawa ketempat produk. Jenis layout seperti ini digunakan dibidang pertanian (membajak, memupuk, menanam, menuai, dsb), dibidang maintenance; perawatan atau perbaikan pesawat terbang, dok kapal laut dan lokomotif kereta api, dibidang konstruksi : pembangunan gedung dan perumahan, serta tenik sipil.
Tata letak posisi tetap, sering dikenal dengan fixed material location atau fixed position layout, adalah metode pengaturan dan penempatan satsiun kerja dimana material atau komponen utama akan tetap pada posisi/lokasinya, sedangkan fasilitas produksi seperti tools, mesin, manusia, serta komponen lainnya bergerak menuju lokasi komponen utama tersebut.
Keuntungan dari tata letak posisi tetap yaitu:
a) Karena banyak bergerak adalah fasilitas produksi maka perpindahan material bisa dikurangi.
b) Bila pendekatan kelompok kerja digunakan dalam kegiatan produksi, maka kontinyuitas operasi dan tanggung jawab kerja bisa tercapai dengan sebaik-baiknya.
c) Kesempatan untuk melakukan pengkayaan kerja (job enrichment) dengan mudah bisa diberikan, selain itu juga dapat meningkatkan kebanggaan dan kualitas kerja karena dimungkinkan untuk menyelesaikan pekerjaan secara penuh (“do the whole job”).
d) Fleksibilitas kerja tinggi.
Keterbatasan tata letak posisi tetap yaitu:
a) Besarnya frekuensi perpindahan fasilitas produksi, operator, dan komponen pendukung pada saat operasi kerja berlangsung.
b) Memerlukan operator dengan skill yang tinggi disamping aktivitas supervisi yang lebih umum dan intensif.
c) Adanya duplikasi peralatan kerja yang menyebabkan dibutuhkannya lokasi untuk work-in process.
d) Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat khususnya dalam penjadwalan produksi.
d. Layout Ritel
Pengalokasian tata letak mengikuti selera pelanggan, atau diusahakan agar dapat memberi kesegaran dan daya tarik bagi pelanggan. Dimana setiap waktu (mingguan atau bulanan) dilakukan pergeseran tata letak, dengan tujuan tempat semula suatu barang dipindahkan ketempat lain, dengan tujuan mempengaruhi pandangan pelanggan sehingga dapat menciptakan persepsi bagi pelanggan, minimal ada anggapan suatu barang tertentu sudah habis terjual (hanya berpindah tempat saja).
e. Layout Gudang (warehouse Layout)
Layout gudang sangat penting diperhatikan dengan tujuan untuk penanganan dan pengendalian barang dapat dilakukan secara baik, sehingga tidak ada barang yang rusak atau tertunda pengeluarannya. Layout gudang disesuaikan dengan system persediaan yang dipergunakan, seperti system persediaan barang dengan FIFO (first in first out), artinya barang yang pertama diterima harus siap untuk dikeluarkan pertama sekali, sehingga layout harus diatur sedemikian rupa, agar barang mudah untuk dimasukkan dan dikeluarkan.
f. Layout Kantor (office Layout)
Layout kantor bertujuan untuk menentukan posisi karyawan dan peralatan agar selalu fleksibel. Ruangan kantor setiap karyawan diatur luasnya secara efisien untuk dapat bekerja secara produktif atau efektif, baik dalam melakukan tugas maupun didalam pengelolaan informasi dan perubahan yang berhubungan dengan penyelesaian tuasnya.
G. Prinsip Dasar Layout
Prinsip dasar yang digunakan dalam penyusunan layout adalah:
a. Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi. Sehingga dalam tata letak fasilitas pabrik diperlukan secara terintegrasi dari semua faktor yang mempengaruhi proses produksi rnenjadi satu organisasi yang besar.
b. Jarak pemindahan bahan paling minimum. Waktu pemindahan bahan dari satu proses ke proses yang lain dalam industri dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan.
c. Memperlancar aliran kerja, diupayakan untuk menghindari gerakan balik (back tracking),gerakan memotong (cross movement), dan gerak macet (congestion), dengan kata lain material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi oleh gangguan jadwal kerja.
d. Kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga memberikan suasana kerj yang menyenangkan.
e. Fleksibilitas, yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi, dan kebutuhan konsumen.
H. Manfaat Layout Pabrik
Manfaat layout pabrik diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan jumlah produksi, sehingga proses produksi berjalan lancar, yang berimpas pada output yang besar, biaya dan jam tenaga kerja serta mesin minimum.
b. Mengurangi waktu tunggu, artinya terjadi keseimbangan beban dan waktu antara mesin yang satu dengan mesin lainnya, selain itu juga dapat mengurangi penumpukan bahan dalam proses, dan waktu tunggu.
c. Mengurangi proses pemindahan bahan dan meminimalkan jarak antara proses yang satu dengan yang berikutnya.
d. Hemat ruang, karena tidak terjadi penumpukan material dalam proses, dan jarak antara masing-masing mesin berlebihan sehingga akan menambah luas bangunan yang tidak dibutuhkan.
e. Mempersingkat waktu proses, jarak antar mesin pendek atau antara operasi yang satu dengan yang lain.
f. Efisiensi penggunaan fasilitas, pendayagunaan elemen produksi, yaitu tenaga kerja, mesin, dan peralatan.
g. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga menciptakan suasana lingkungan kerja yang aman, nyaman, tertib, dan rapi, sehingga dapat mempermudah supervisi, mempermudah perbaikan dan penggantian fasilitas produksi, meningkatkan kinerja menjadi lebih baik, dan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas.
h. Mengurangi kesimpangsiuran yang disebabkan oleh material menunggu, adanya gerak yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan aliran dalam proses produksi (intersection).
I. Teknik dan Model Layout
a. Layout proses
Salah satu model analisis untuk layout proses yang diuraikan adalah “model jarak miatan”, karena model ini yang paling sering digunakan untuk analisis layout. Layout proses terdapat alur proses yang harus dilalui, pola arus yang bervariasi dari hari ke hari dan penanganan bahan baku yang relative dalam jumlah besar. Untuk itu, sarana produksi yang harus diatur dengan mengingat jarak muatan. Yang dimaksud dengan jarak muatan adalah muatan bahan baku yang akan dikelola, mulai dari proses awal sampai dengan proses akhir untuk memperoleh suatu produk akhir.
Model kuantitatif layout proses tidak saja harus mempertimbangkan jumlah erakan antarbagian untuk membuat suatu produk, tetapi juga memperhitungkan jarak yang meliputi gerakan tersebut. Gerakan dengan jarak yang panjang umumnya memerlukan biaya banyak.
Model jarak muata ini mencoba memperkecil ukuran yang bertalian dengan jumlah muatan dan jarak gerakan, dengan menggunakan persamaan;
C
= Lij Dij
Dimana;
C = ukuran minimum
n = jumlah pusat/titik pekerjaan
Lij = jumlah muatan atau gerakan
pekerjaan (i) ke (j)
Dij = jarak antara pusat kerja (i)
ke (j)
b. Layout
produk
Permasalah
untama dalam perencanaan layout produk atau layout garis lurus (assembly line)
adalah mendapatkan jumlah tempat kegiatan dan tugas yang dilaksanakan, sehingga
bisa tercapai layout yang diiinginkan. Semuanya dikerjakan sedemikian rupa,
sehingga sumber sumber input dapat diminimumkan, oleh sebab itu layout produk
harus berdasarkan pada hal berikut.
a) Rancangan yang ditik beratkan untuk
mendapatkan kapasitas output yang diinginkan.
b) Urutan tugas kerja yang lancar
dengan mempertimbangkan pekerjaan, apa apa saja yang harus di dahulukan.
c) Efisiensi output tanpa menggunakan
sumber output yang tidak perlu.
d) Untuk menganalisisnya digunakan
model kapasitas, urutan dan fasilitas, dengan kalkulasi berdasarkan persamaan.
1) Hasil
maksimal harian perunit =
2) Daur
waktu untuk memenuhi kapasitas =
3) Kosongan
waktu kerja per hari =
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tata
letak (layout) adalah susunan letak fasilitas operasional perusahaan, baik yang
ada didalam bangunan maupun yang ada diluar. Tata letak mencakup
desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang membentuk proses
perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Pengaruh layout yang tepat bagi perusahaan addalah
peningkatan produktifitas perusahaan.
B. Kritik dan Saran
Makalah yang penulis buat ini adalah hasil dari
analisa penulis dari berbagai sumber yang ada. Kiranya terdapat kesalahan dalam
penulisan makalah ini mohonlah penulis dimaafkan, dan penulis sangat
mengharapkan apresiasi dari pembaca baik berupa kritik maupun saran yang
bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Schroeder Roger G. 1989. Manajemen Operasi; pengambilan keputusan
dalam suatu fungsi operasi jilid 1. Jakarta: Erlangga
Schroeder Roger G. 1989. Manajemen Operasi; pengambilan keputusan
dalam suatu fungsi operasi jilid 2. Jakarta: Erlangga
http://makalahmahmudah.blogspot.co.id/2015/05/makalah-strategi-tata-letak-manajemen.html
(dikutip 29 september 2015)
No comments:
Post a Comment