DASAR-DASAR
PENGORGANISASIAN
Disusun oleh:
Saiful
Wahyudi
Syukriah
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
FAKULTAS EKONOMI, JURUSAN MANAJEMEN
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak
nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji
hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ”Dasar-dasar Pengorganisasian”.
Dalam penyusunannya, penulis
memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mengaspirasi
pembuatan makalah ini.
Meskipun penulis berharap isi dari
makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca.
Lhokseumawe, 20 April 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
NeoData, perusahaan pengadaan
terbesar di Amerika Serikat, menyediakan jasa pengiriman dan pelayanan bagi
pelanggan untuk mengirim produk secara langsung. Sebagai perusahaan yang tidak
diragukan lagi merupakan pemimpin dalam pasar majalah, NeoData mengantarkan
lebih dari 400 judul ke tangan 112 juta pembaca setiap tahun. Dan juga, NeoData
menyediakan kebutuhan buku-buku, jasa financial, dan produk-produk konsumen.
Beberapa tahun lalu, di bebani denagn banyak hutang setelah leverage buyout dan
kekacauan akuisisi, NeoData harus berjuang kjeras untuk mendapatkan kas. Lagi
pula, pelanggan berpindah karena kekecewaan terhadap rumor, masalah-masalah kinerja,
dan penurunan pelayanan. Ketika Larry Jones hadir dalam NeoData sebagai CEO
yang baruj, ia memulai restrukturisasi besar-besaran untuk membantu pemulihan
perusahaan. Struktur fungsional telah bekerja dengan baik dan membawa
pertumbuhan pada 5000 karyawan dengan penerimaan sebesar 250 juta. Bagaimanapun
NeoData telah menjadi sangat besar dan terdepartementalisasi, diman karyawan
pada awal penyelesaian proses tidak tau sama sekali tentang apa yang terjadi
pada tahap lainnya. Pengoperasian telemarketing (pemasaran melalui
telekomunikasi jarak jauh_. Lettershop (berbelanja melalui surat), pergudangan,
dan pusat distribusi pun dipisahkan secara fisik antara satu dengan yang
lainnya. Dan para klien mulai merasa bahwa bisnis mereka tersesat dalam putaran
yang luar biasa. Untuk menstabilkan basis pelanggan dengan pembangun bisni
baru, Jones berkeinginan untuk meningkatkan koordnasi antar fungsi dan
memfokuskan kembali NeoData kepada
pelanggan.
Masalah yang dihadapi NeoData merupakan salah satu masalah dalam rancangan structural. CEO Larry Jones ingin mengubah struktur perusahaan untuk membantu NeoData menjadi lebih kompetitif dan mengembangkan bisnisnya.
Setiap perusahaan bergumul dengan masalah bagaimana mengorganisir. Reorganisasi kerap dibutuhkan untuk merefleksikan strategi baru, mengubh kondisi pasar, atau teknologi pproduksi yang inovatif. Perusahaan-perusahaaan diseluruh dunia melakukan retrukturisasi agar menjadi lebih ramping, lebih efisien, dan lebih cepat dalam bersaing pada lingkungan global saat ini. Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang berkaitan dengan penetapan tugas-tugas, pengelompokan tugas-tugas ke dalam depertemen-departemen dan pengelokasian sumber daya, serta penyebaran sumber daya organisasi untuk meraih tujuan strategis. Penyebaran sumber daya dicerminkan melalui pembagian tenaga kerja perusahaan ke dalam departemen-departemen atau pekerjaan-pekerjaan spesifik, lini wewenang formal, dan mekanisme pengkoordinasian tugas-tugas organisasi yang beragam.
Masalah yang dihadapi NeoData merupakan salah satu masalah dalam rancangan structural. CEO Larry Jones ingin mengubah struktur perusahaan untuk membantu NeoData menjadi lebih kompetitif dan mengembangkan bisnisnya.
Setiap perusahaan bergumul dengan masalah bagaimana mengorganisir. Reorganisasi kerap dibutuhkan untuk merefleksikan strategi baru, mengubh kondisi pasar, atau teknologi pproduksi yang inovatif. Perusahaan-perusahaaan diseluruh dunia melakukan retrukturisasi agar menjadi lebih ramping, lebih efisien, dan lebih cepat dalam bersaing pada lingkungan global saat ini. Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang berkaitan dengan penetapan tugas-tugas, pengelompokan tugas-tugas ke dalam depertemen-departemen dan pengelokasian sumber daya, serta penyebaran sumber daya organisasi untuk meraih tujuan strategis. Penyebaran sumber daya dicerminkan melalui pembagian tenaga kerja perusahaan ke dalam departemen-departemen atau pekerjaan-pekerjaan spesifik, lini wewenang formal, dan mekanisme pengkoordinasian tugas-tugas organisasi yang beragam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini, yaitu:
1.
Apa
itu struktur organisasi?
2.
Bagaimana
menyusun sebuah struktur organisasi?
3.
Apa
itu pembagian wewenang?
4.
Apa
masalah dalm pengorganisasian?
BAB
II
ISI
A. Pengorganisasian struktur vertikal
Proses
pengorganisasian mendorong penciptaan stuktur organisasi, yang mendefinisikan
bagaimana tugas-tugas dibagi dan sumber daya disebarkan. Stuktur organisasi
didefinisikan sebagai
1. Seperangkat
tugas-tugas formal yang diserahkan pada individu-individu dan
departemen-departemen
2. Hubungan
pelaporan formal, termasuk garis-garis wewenang, tanggung jawab keputusan,
jumlah tingkatan hirarki, dan rentang kendali manajer
3. Rancangan
system yang menjamin koordinsi efektif dari para karyawan antar departemen
Seperangkat tugas
formal dan hubungan laporan formal memberikan suatu kerangka kerja bagi
penendalian vertikal organisasi. Karakteristik struktur vertical digamarkan
dalam bagan organisasi (organization chart), yang secara visual merepresentasikan
struktur organisasi
Suatu contoh bagan organisasi pabrik
pembotolan soda di ilustrasikan dalam peraga 10.1 pabrfik memiliki empat
departemen utama akuntansi, sumberdaya manusia, produksi dan pemasaran. Bagan
organisasi menceminkan rantai komando, menunjukkan tugas-tugas departemen dan
bagaimana mereka cocok satu sama lain, dan memberikan arahan dan logika bagi
organisasi. Setiap karyawan mempunyai tugas yang telah ditetapkan, garis
wewenang, dan tanggung jawab keputusan. Bagian berikut membahas beberapa ciri
penting stuktur vertikal (vertical structure) dengan lebih rinci.
a. Spesialisasi
Kerja
Organisasi-organisasi
melakukan tugas-tugas yang sangat beragam. Prinsip dasarnya adalah pekerjaan
dapat dilakukan dengan cara yang lebih efesien jika karyawan diperkenankan
untuk melakukan spesialisasi. Spesialisasi kerja (work specialization),
kadang-kadang disebut pembagian tenaga kerja (division of labor), adalah
tingkatan sejauh mana tugas-tugas organisasi dibagi ke dalam pekerjaan
individual yang lebih khusus.
Meskipun jelas manfaat dari spesialisasi, banyak organisasi tidak menggunakan prinsip ini. Dengan terlalu banyak spesialisasi, karyawan terisolasi dan hanya melakukan satu tugas yang kecil dan membosankan. Banyak perusaahaan memperluas tugas-tugas untuk memberikan tantangan yang lebih banyak atau menugaskan tim-tim untuk tugas-tugas, dengan demikian karyawan dapat berotasi di antara tugas-tugas yang dilakukan oleh tim.
Di pabrik Sony Corporation di Kohda, Jepang, lini perbukitan untuk camcorders telah di bongkar dan digantikan dengan bengkel yang lebih kecil dengan empat karyawan, dimana para pekerja bekerja melalui suatu garis spiral dan merakit kamera utuh sendiri, melakukan semuanya mulai dari penyolderan hingga pengujian.
Meskipun jelas manfaat dari spesialisasi, banyak organisasi tidak menggunakan prinsip ini. Dengan terlalu banyak spesialisasi, karyawan terisolasi dan hanya melakukan satu tugas yang kecil dan membosankan. Banyak perusaahaan memperluas tugas-tugas untuk memberikan tantangan yang lebih banyak atau menugaskan tim-tim untuk tugas-tugas, dengan demikian karyawan dapat berotasi di antara tugas-tugas yang dilakukan oleh tim.
Di pabrik Sony Corporation di Kohda, Jepang, lini perbukitan untuk camcorders telah di bongkar dan digantikan dengan bengkel yang lebih kecil dengan empat karyawan, dimana para pekerja bekerja melalui suatu garis spiral dan merakit kamera utuh sendiri, melakukan semuanya mulai dari penyolderan hingga pengujian.
b. Rantai
Komando
Rantai
komando adalah garis wewenang yang menghubungkan semua individu didalam
organisasi dan menentukan kepada siapa seseorang memberikan laporan.
Hal tersebut berhubungan dengan dua prinsip pokok. Kesatuan perintah (unity of command) yang berarti bahwa masing-masing karyawan bertanggung jawab hanya kepada satu penyelia. Prinsip scalar ( scalar principle) mengacu kepada defenisi yang jelas dari garis wewenag dalam organisasi yang melibatkan semua karyawan. Wewenang dan tanggung jawab bagi tugass-tugas yang berlainan seharusnya dibedakan. Semua personel dalam organisasi seharusnya mengetahui kepada siapa mereka memberikan laporan serta memahami tingkatan-tingkatan manajemen sepenuhnya sampai ke puncak.
Hal tersebut berhubungan dengan dua prinsip pokok. Kesatuan perintah (unity of command) yang berarti bahwa masing-masing karyawan bertanggung jawab hanya kepada satu penyelia. Prinsip scalar ( scalar principle) mengacu kepada defenisi yang jelas dari garis wewenag dalam organisasi yang melibatkan semua karyawan. Wewenang dan tanggung jawab bagi tugass-tugas yang berlainan seharusnya dibedakan. Semua personel dalam organisasi seharusnya mengetahui kepada siapa mereka memberikan laporan serta memahami tingkatan-tingkatan manajemen sepenuhnya sampai ke puncak.
c. Wewenang,
Tanggung Jawab dan Delegasi
Wewenag
adalah hak formal dan sah dari seorang manajer untuk membuat keputusan,
mengeluarkan perintah, dan mengalokasikan sumber daya untuk mencapai hasil yang
di inginkan organisasi. Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melakukan tugas
atau aktifitas yang telah diberikan kepada seorang karyawan. Akuntabilitas
adalah orang-orang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab wajib member
laporan dan pembktian kinerja kepada mereka yang berada diatasnya dalam rantai
komando.
Rantai
komando mengilustrasikan sruktur wewenang organisasi. Wewenang (authority)
adalah hak formal dan legitimasi dari seseorang manajer untuk membuat
keputusan, mengeluarkan perintah, dan mengalokasikan sumber daya untuk mencapai
hasil yang diinginkan organisasi. Wewenang dibedakan atas 3 karakteristik.
1. Wewenang
ditetapkan dalam posisi organisasi, bukan orang. Para manajer memiliki wewenang
karena posisi mereka dipegang, dan orang lain dalam posisi yang sama.
2. Wewenang
diterima oleh bawahan. Meskipun wewenang mengalir dari atas kebawah melalui
hirarki organisasi, bawahan mematuhinya karena yakin bahwa para manajer
memiliki hak yang sah untuk menangani permasalahan. Teori penerimaan wewenang
(the acceptance theory of authority) menyatakan bahwa seorang manajer memiliki
wewenang hanaya jika bawahan memilih untuk menerima perintahnya. Jika bawahan
menolak untuk mematuhinya karena perintah tersebut diluar zona penerimaan
mereka (zone of acceptance), manajer akn kehilangan wewenangnya. Misalkan
Richald ferris, mantan pemimpin united
airlines mengundurkan diri karena hanya beberapa orang yang menerima
strateginya untuk mengakuisisi beberapa hotel-hotel, perusahaan penyewaan
mobil, dan organisasi lainnya untuk membangun kerajaan travel. Ketika
orang-orang penting menolak untuk menerima perintahnya, wewenangnya hilang, dan
ia mengundurkan diri.
3. Wewenang
mengalir kebawah hirarki vertical. Posisi pada puncak hirarki ditetapkan dengan
wewenang yang lebih formal dari pada posisi didasar.
Tanggung
jawab adalah bagian lain dari sisi koin wewenang. Tanggung jawab adalah
keewajiban untuk melakukan tugas atau aktivitas yang telah ditugaskan kepada
seorang pekerja. Biasanya seorang manajer diberikan wewenang yang sepadan
dengan tanggung jawabnya. Ketika mnajer mempunyai tanggung jawab atas hasul
sulit. Mereka mengandalkan persuasi dan nasib. Ketika manajer memiliki wewenang
yang melebihi tanggung jawab, mereka bisa menjadi tiran, menggunakan
wewenangnya menuju hasil yang sembrono.
Delegasi
adalah proses yang digunakan manajer utuk memindahkan wewenang dan tanggung
jawab kepada bawahan- bawahannya dalam hirarki organisasi.
Wewenang lini adalah suatu bentuk wewenang
dimana individu-individu dalam posisi manajemen memiliki kekuasaan formal untuk
mengarahkan dan mengendalikan bawahan yang berada satu level dibawahnya.
Wewenang staf untuk wewenang yang diberikan kepada staf spesialis dibidan
keahliannya.
d. Wewenang
lini dan staf.
Perbedaan
penting dalam berbagai organisasi adalah antara wewenang lini dan wewenang
staf, yang mencerminkan apakah para manajer bekerja dalam departemen lini atau
staf dalam struktur organisasi. Departemen lini (line department) melakukan
tugas yang mencerminkan sasaran utama dan misi organisasi. Dalam oganisasi
manufaktur, departemen lini membuat dan menjual produk.
Departemen
staf (staff department) mencakup semua departemen yang menyediakan keahlian
khusus untuk mendukung departemen lini. Departemen staf mempunyai hubungan yang
bersifat sebagai penasehat dengan dengen departemen lini, dan biasanya adalah
pemasaran, hubungan perburuhan, penelitian, akutansi, dan sumber daya manusia.
Wewenang lini (line authority) berarti bahwa orfang
dalam posisi manajemen memiliki wewenang formal untuk mengarahkan dan
mengendalikan bawahan yanf berada satu level dibawahnya. Wewenang staf lebih
sempit dan melliputi hak untuk memberi nasehat, rekomendasi dan konsul dalam
bidang keahlian khusus yang dimiliki staf. Wewenang staf adalah suatu hubungan
komunikasi, spesialisasi-spesialisasi staf menasehati para manajer dalam bidang
teknis, misalnya, departemen keuangan dari perusahaan manufaktur akan memiliki
wewenang staf untuk mengkoordinasikan dengan departemen-departemen lini
mengenai formulir-formulir akuntansi yang berguna untuk memudahkan pembelian
peralatan dan standardisasi pelayanan daftar gaji.
e. Rentang
Manajemen
Rentang
manajemen (span of management) adalah jumlah karyawan yang memberikan laporan
pada seorang penyelia (supervisor).
Kadang-kadang jjuga disebut rentang kendali
(span of control), karakteristik struktur ini menentukan seberapa dekat
seorang penyelia dapat memonitor bawahan. Pandangan tradisional dari rancangan
organisasi menyarankan rentang manajemen lebih kurang tujuh bawahan setiap
manajer. Bagaimanapun, banyak organisasi yang ramping pada saat ini memiliki
rentang manajemen sebanyak 30, 40 , atau bahkan lebih banyak. Penelitian pada
Lockheed Missile dan Space Company serta perusahaan manufaktur lainnya telah
menyatakan bahwa rentang manajemen bisa sangat bervariasi dan banyak factor
yang mempengaruhinya. Secara umum, ketika penyelia harus terlibat dekat dengan
bawahannya, rentang akan semakin kecil, dan ketika penyelia memerlukan sedikit
keterlibatan dengan bawahannya, rentang akan semakin lebar.
Factor-faktor berikut berhubungan dengan
kurangnya keterlibatan penyelia dan akan memperlebar rentang kendali:
1. Pekerjaan
yang dilakukan penyelia harus bersifat stabil dan rutin.
2. Bawahan
melakukan tugas-tugas atas pekerjaan yang serupa.
3. Bawahan
dipusatkan dalam satu lokasi.
4. Bawahan
sangat terlatih dan hanya memerlukan sedikit arahan dalam menjalankan
tugas-tugasnya.
5. Tersedianya
aturan-aturan dan prosedur yang mendefenisikan aktivitas tugas.
6. System
dan personil yang mendukung tersedia bagi manajer.
7. Sedikit
waktu yang dibuutuhkan untuk aktivitas nonsupervisi, seperti koordinasi dengan
departemen-departemen lain atau perencanaan.
8. Preferensi
dan gaya personal manajer lebih menyukai rentang yang luas.
Stuktur
bertingkat adalah stuktur manajemen yang dicirikan oleh rentang kedali
yang sempit dan tingkatan hirarki yang banyak.
Stuktur mendatar adalah stuktur manajemen yang diciriakan oleh rentang kendali yang luas dan tingkatan hirarki yang relative sedikit.
Stuktur mendatar adalah stuktur manajemen yang diciriakan oleh rentang kendali yang luas dan tingkatan hirarki yang relative sedikit.
f. Sentralisasi
dan Desentralisasi
Sentralisaasi
dan desentralisasi berkenaan dengan tingkatan hirarki dimana keputusan dibuat.
Sentralisasi (centralization) berarti bahwa wewenang pengembilan keputusan
berada pada menajemen puncak. Dengan desentralisasi (decentralizalion),
wewenang pengambilan keputusan diturunkan kelevel organisasi yang lebih rendah.
Organisaasi-organisasi mungkin harus mencoba untuk menemukan tingkatan hirarki
yang terjadi dimana keputusan dibuat. Di Amerika Serikat dan Kanada, tren selam
30 tahun yang lalu mengarah pada desentralisasi organisasi yang semakin besar.
Desentralisasi diyakini mengurangi beban para manajer puncak, menambah
penggunaan tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan kemampuan, menjamin bahwa
keputusan yang dibuat cocok dengan tindakan oleh orang-orang yang memiliki
informasi, dan memungkinkan respon yang lebih cepat terhadap
perubahan-perubahan eksternal.
g. Formalisasi
Formalisasi
(formalization) merupakan dokumen tertulis yang digunakan untuk mengarahkan dan
mengendalikan para pekerja. Dokumentasi tertulis termasuk buku-buku peraturan,
kebijaksanaan, prosedur, deskripsi pekerjaan, dan peraturan-peraturan.
B. Depertementalisasi
Depertementalisasi
adalah pengelompokan individu-individu kedalam departemen-departemen, dan
pengelompokan departemen-departemen kedalam organisasi secara total.
a. Pendekatan
Fungsional Vertikal
Stuktur
fungsional adalah salah satu organisasi dimana posisi-posisi dikelompokan
kedalam departemen-departemen tertentu berdasarkan keterampilan, keahlian, dan
sumberdaya yang digunakan. Stuktur fungsional juga menwarkan cara untuk
sentralisasi pengambilan keutusan dan menyajikan petunjuk terpadu dari atas,
karena rantai komando bertemu dipuncak organisasi. Kerugian
dari stuktur fungsional mencerminkan halangan-halangan yang terjadi antar
departeen dan respon yang lambat terhadap perubahan lngkingan.
Keunggulan
stuktur ini
1. Penggunaan
sumberdaya yang efisien, skala ekonomis
2. Spesialisasi
ketrampilan yang mendalam dan pengembangan
3. Kemajuan
karir dalam departemen fungsional
4. Panduan
dan pengendalian dari manajemen puncak
5. Koordinasi
yang luar biasa dalam fungsi-fungsi
6. Pemecahan
teknikal yang berkulitad
Kelmahan stuktur
ini
1. Komunikasi
lintas depertemen fungsional yang buruk
2. Tanggapan
lambat yang diberiakan pada perubahan lingkungan, ketinggalan inovasi
3. Keputusan
terkonsentrasi pada hirarki puncak, menciptakan penundaan
4. Tanggung
jawab bagi masalah yang muncul sulit ditunjukan secara cepat
5. Pandangan
terbatas mengenai sasaran organisasi dari para karyawan
6. Pelatihan
manajemen uum yang terbatas bagi para karyawan
b. Pendekatan
Divisional
Stuktur
divisional adalah stuktur organsasi dimana depertemen-departemen dikelompokan
berdasarkan output yang sama. Perbedaan utama antara stuktur divional dan
fungsional bahwa rantai komando dari masing-masing fungsi berkumpul ada hirarki
yang lebih rendah.
Keunggulan
stuktur ini
1. Cepat
tangkap, fleksibilitas pada lingkungan yang tidak stabil
2. Memperhatikan
kebutuhan konsumen
3. Koordinasi
yang luar biasa lintas depertemen fungsional
4. Pembebanan
tanggung jawab yang jelas bagi permasalahan produk
5. Penekanan
terhadap keseluruhan produk dan tujuan divisional
6. Penekanan
terhadap keseluruhan produk dan tujuan divisional
7. Pengembangan
keterampilan manajemen umum
Kelemahan stuktur ini
1. Duplikasi
sumberdaya lintas divisi
2. Kurang
pendalaman teknis dan spesialisasi dalam divisi-divisi
3. Koordinasi
yang buruk lintas divisi
4. Kurangnya
kendali manajemen puncak
5. Kompetisi
untuk smber daya
perusahaan
c. Pendekatan
matriks horizontal
Pendekatan
matrik adalah mengkombinasikan berbagai aspek pada stuktur fungsional dan
divisioanal secara simultan pada bagian organisasi yang sama. Stuktur matrik
menyajikan suatu rantai komando formal bagi kedua hubungan, banik fungsional
(vertical) maupun divisional(horizontal). Kesuksesan stuktur matrik tergantung
pada kemampuan orang-orang yang memegang peran kunci pada matrik.
Karyawan
dengan dua atasan adalah seseorang karyawan yang memberikan laporannya kepada
dua supervisor secara simultan. Atasan matrik adalah atasan produk atau atasan
fungsional yang bertanggung jawab pada satu sisi matrik. Pimpinan puncak adalah
pengawasan rantai komando produk dan fungsional, yang bertanggung jawab
tarhadap matrik secra menyeluruh.
Keunggulan
1. Penggunaan
sumber daya yang lebih efisien dibandingkan pada hirarki tunggal
2. Fleksibilitas
dan adaptabilitas terhadap lingkungan yang terus berubah
3. Pengembangan
ketrampilan manajemen spesialis dari umum
4. Kerja
sama inter disiplin, ketersediaan ahli untuk seluruh divisi
5. Pelebaran
tugas-tugas bagi para karyawan
kelemahan
1. Prustasi
dan kebingungan dari rntai komando ganda
2. Komplik
tinggi antara dua sisi matrik
3. Banyak
pertemuan, lebih banyak diskusi daripada tindakan
4. Membutuhkan
platihan hubungan manusia
5. Dominasi
kekeasaan oleh salah satu sisi matrik
d. Pendekatan
Tim
Pendekatan
ini memudahkan organisasi menjadi lebih fleksibel dan responsive dalam
lingkungan persaingan global. Tim lintas fungsi adalah sekelompok karyawan yang
ditugaskan pada departemen fungsional sebagai satu tim untuk memecahkan
permasalahan bersama. Tim permanen adalah tim yang anggotanya dalah wakil dari
berbagai fungsi, yang bertugas secara permanen untuk memecahkan masalah-masalah
bersama yang terjadi secara terus menerus.
Keunggulan
1. Punya
beberapa keunggulan stuktur fungsional
2. Mengurangi
hambatan antar departeman, meningkatkan kompromi
3. Mengurangi
waktu untuk merespon, keputusan lebih cepat diambil
4. Moril
yang lebih baik, antusiasme dari keterlibatan karyawan
5. Mengurangi
biaya over head administritif rutin
Kelemahan
1. Loyalitas
ganda dan komplik
2. Waktu
dan sumber daya lebih banyak untuk pertemuan
3. Desentralisasi
tidak terencana
e. Pendekatan
jaringan
Pendekatan
terakhir terhadap departementalisasi memperluas ide koordinasi horizontal dan
kolaborasi diluar batas-batas organisasi. Stuktur jaringan adalah stuktur
organisasi yang memisahkan fungsi-fungsi penting menjadi perusahaan-perusahaan
tterpisah dan diordinasikan oleh organisasi kantor pusat yang kecil. Pendekatan
jaringan memudahkan perusahaan-perusahaan berkonsentrasi pada hal terbaik apa
yang dapat mereka lakukan dan mengontrakkan sisanya. Perusahaan-perusahaan
berjiwa wirausaha yang berukuran kecil menemukan bahwa mereka dapat menghemat
uang dan meraih pasar yang lebih luas bagi produk-produknya dengan menggunakan
manufaktur dan distributor dari luar perusahaan.
Keunggulan
1. Daya
saing global
2. Fleksibilitas
tenaga kerja/tantangan
3. Mengurangi
daya dministratif
Kelemahan
1. Tidak
ada pengendalian langsung
2. Dapat
kehilangan bagian orgisasisi
3. Lemahnya
loyalitas karyawan
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Struktur organisasi merupakan
seperangkat tugas-tugas formal yang diserahkan pada
individu-individu dan departemen-departemen dan rantai komando adalah
garis wewenang yang menghubungkan semua individu didalam organisasi dan
menentukan kepada siapa seseorang memberikan laporan. Semua pihak dalam sistem manajerial berperan dalam
pengorganisasian dan memiliki tanggungjawab masing-masing.
Stuktur
fungsional adalah salah satu organisasi dimana posisi-posisi dikelompokan
kedalam departemen-departemen tertentu berdasarkan keterampilan, keahlian, dan
sumberdaya yang digunakan sedangkan
stuktur divisional adalah stuktur organsasi dimana
depertemen-departemen dikelompokan berdasarkan output yang sama.
B. Kritik dan saran
Makalah yang penulis buat ini adalah hasil dari
analisa penulis dari sumber buku yang diberikan dosen pembimbing. Kiranya terdapat kesalahan dalam penulisan makalah
ini mohonlah penulis dimaafkan, dan penulis sangat mengharapkan apresiasi dari
pembaca baik berupa kritik maupun saran yang bersifat membangun.